"Aku selalu mengingat momen itu, dimana matamu berbicara lebih banyak dari kata - kata yang biasa keluar dari bibirmu. Aku menyukainya, menyukai tatapan lembut itu, yang mengandung banyak makna. Tatapan hangat dan bersahabat. Aku menyukainya, teramat menyukainya. Momen itu terpatri dihatiku tanpa aku menyadarinya. Tapi, sekarang saat mata yang bercerita banyak lewat tatapan yang ku sukai sudah tidak ada lagi. Tidak lagi milikku. Kini hanya momen itu saja yang aku ulang lagi dan lagi. Aku rindu."
Rindu, bukanlah kata-kata yang lagi mudah untuk disampaikan begitupun cinta, mereka sama saja, tidak ada lagi yang mudah untuk diperlihatkan walau hanya sekedar isyarat samar-samar.
Komentar
Posting Komentar